Trisemester Pertama Kehamilan

on Senin, 31 Desember 2012
Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus dinikmati, harapan, dan perubahan-perubahan pada seorang ibu terjadi. Meskipun setiap tahap kehamilan mempunyai karakter yang berbeda, kehamilan trimester pertama dapat merupakan saat yang sulit juga.
Tanda kehamilan
Tanda utama kehamilan termasuk diantara payudara yang membesar dan agak menegang, mual, lelah, agak “lier”, keputihan bisa menjadi lebih banyak, dan dalam beberapa kasus, perasaan yang “moody” dapat terjadi. Anda mungkin mengalami satu atau lebih dari tanda di atas.
Perubahan tubuh wanita
Tahap pertama kehamilan dapat membawa beberapa perubahan dalam tubuh anda. Tubuh anda akan tumbuh dan berubah untuk mengakomodasi perkembangan janin, dan dapat juga terjadi periode ketidaknyamanan untuk anda. Bagaimanapun juga, ingat bahwa ini adalah bukan penyakit tetapi sesuatu yang alamiah.
Beberapa perubahan pada trimester pertama kehamilan termasuk diantaranya adalah perubahan ukuran payudara, rasa cepat lelah dan mual. Meregangnya perut juga nyata pada tahap ini. Pada tahap ini mungkin anda merasa ingin kencing lebih sering. Beberapa wanita juga mengalami konstipasi, gangguan pencernaan, dan masuk angin selama kehamilan trimester pertama.
Problem selama trimester pertama kehamilan
Kehamilan trimester pertama dipenuhi oleh banyaknya perubahan pada ibu. Sejumlah ibu akan mengalami perasaan tidak nyaman dan problem seperti muntah berlebihan, pertambahan berat, nyeri ulu hati, “lier”, dan lelah. Kram kaki dapat terjadi karena rendahnya kadar kalsium. Beberapa ibu juga dapat mengalami varises. Selalu konsultasikan pada dokter anda, bila merasakan tanda dan gejala berlebihan atau terlalu berat.
Gejala pada awal kehamilan dan usaha untuk mengatasinya
Dalam waktu 2 bulan setelah konsepsi, hormone merangsang tubuh anda untuk memulai memberikan nutrisi pada janin, bahkan sebelum test kehamilan dan pemeriksaan pertama. berikut penjelasan tersebut :
  • Payudara membesar dan menegang.  Kenaikan produksi hormon dapat membuat payudara anda lebih sensitive. Payudara anda akan terasa lebih berisi dan berat. Mempergunakan bh yang lebih menyokong seperti bh untuk sport.
  • Mual dan enek. Perubahan hormonal juga dapat mengakibatkan mual, muntah di awal kehamilan. Mual cenderung membuat kondisi lebih jelek dipagi hari, tetapi dapat berlangsung seharian. Untuk membantu meringankan gejala ini, makanlah dalam porsi kecil tetapi lebih sering sepanjang hari. Hisaplah permen. Cobalah jahe atau the jahe. Permen lemon dan peppermint kadang membantu. Hindari makanan yang baunya membuat anda semakin mual. Bila anda tidak dapat makan atau minum lebih dari 24 jam, hubungi pusat pelayanan kesehatan terdekat.
  • Rasa lelah yang tidak biasa. Anda mungkin merasa lelah Karenna tubuh anda harus mensuplai dan mendukung nutrisi untuk kehamilan. Jantung terasa lebih cepat dan detaknya lebih kuat, nadi lebih cepat. Untuk melawan rasa lelah tersebut, anda sebaiknya istirahat yang banyak. Pastikan anda mengkonsumsi cukup zat besi dan protein.
  • Meningkatnya frekuensi berkemih. Mungkin anda perlu buang air kemih lebih sering sejalan dengan membesarnya rahim anda yang menekan kandung kemih. Bahkan tekanan yang kuat tersebut bisa membuat urin keluar sendiri saat anda bersin, batuk atau bahkan saat ketawa. Untuk mengatasi infeksi saluran kencing, bagaimana pun juga buang air kencing begitu anda merasa ingin. Jika tidur terasa terganggu karena harus ke kamar kecil tengah malam, kurangi minum setelah malam. Memakai panty liners juga bermanfaat jika anda takut urin keluar saat tertawa misalnya.
  • Dizziness. Sirkulasi normal berubah saat awal kehamilan yang mungkin dapat menyebabkan sedikit “kliengan”Stress, kelelahan dan lapar juga mempunyai peran. Untuk mengurangi gejala tersebut, hindari berdiri terlalu lama. Berdiri perlahan setelah tiduran atau duduk. Bila terasa mulai kliengan saat menyetir, berhentilah, dan bila saat berdiri, duduklah bahkan berbaringlah segera.
  • Carilah pertolongan segera apabila rasa kliengan berat dan terjadi bersamaan dengan nyeri abdomen dan perdarahan. Ini mungkin mengindikasikan suatu kehamilan ektopik, suatu kondisi dimana sel telur berimplan diluar rahim. Untuk menyelamatkan jiwa maka jaringan ektopik harus diambil.

Trisemester Kedua Kehamilan

Kehamilan trimester kedua adalah masa kehamilan minggu ke 13 – 28 atau hamil 3 bulan sampai hamil 7 bulan. Di masa-masa ini, rasa mual dan munta mulai menghilang dan perubahan tubuh mulai terlihat nyata. Perut mulai membesar, dan biasanya diikuti dengan timbulnya stretch mark.
Trimester kedua adalah masa yang paling stabil dalam masa-masa kehamilan. Kunjungan ke dokter cukup satu bulan sekali, kecuali pada kehamilan resiko tinggi yang mungkin memerlukan pemeriksaan dokter lebih sering. Uterus yang mulai membersar dan memasuki rongga perut dapat menyebabkan rasa nyeri dan kram. Pembesaran rahim akan bertumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Hal-hal lain yang biasa dialami oleh ibu hamil pada kehamilan trimester kedua termasuk diantaranya: sendawa, buang angin, pusing, mendengkur, gusi berdarah, kram kaki, produksi keringan meningkat dan pelupa.
Dokter perlu memonitor pertumbuhan bayi dengan membandingkan berat dan ukuran janin dari bulan sebelumnya. Di masa trimester kedua ini pula dapat dilihat apakah ada lebih dari satu janin yang sedang dikandung. Gerakan janin dalam perut mulai dapat dirasakan pada masa ini. Di minggu-minggu terakhir trimester kedua, biasanya jenis kelamin bayi sudah dapat terlihat jelas dengan menggunakan USG.

Trisemester Ketiga Kehamilan

Trimester ini adalah trimester terakhir dari kehamilan. Janin Ibu sedang berada di dalam tahap penyempurnaan dan akan semakin bertambah besar, besar, dan besar sampai memenuhi seluruh rongga rahim. Semakin besar janin maka akan semakin terasa seluruh pergerakan yang dilakukan olehnya. Jangan lupa untuk selalu berhati-hati dan memperhatikan tanda-tanda kegawatan seperti tanda kelahiran prematur.
Konsumsilah asupan nutrisi yang bergizi dan juga jaga asupan cairan untuk janin Ibu. Trimester terakhir ini akan diwarnai dengan peningkatan frekuensi ke kamar mandi, sesak karena tekanan di diafragma, dan heartburn. Jangan lupa untuk merencanakan dengan matang persiapan untuk prosesi persalinan nantinya.
Empat tahapan melahirkan yang perlu diketahui oleh ibu :
Tahapan pertama (Kala I, Kala Pembukaan) :
Tahapan pertama adalah tahapan kontraksi dan pembukaan dari serviks (leher rahim). Serviks akan meregang, menipis, dan membuka. Permulaan kala I adalah datangnya kontraksi yang teratur dan semakin meningkat baik frekuensi maupun intensitasnya. Dokter atau petugas kesehatan akan memeriksa serviks Ibu dan menghitung waktu kontraksi untuk menandakan apakah Ibu sudah masuk ke dalam fase aktif atau belum. Pada saat memasuki tahapan inilah Ibu sebaiknya segera bersiap-siap menuju rumah sakit. Fase ini dapat berlangsung selama 14-15 jam pada primi (persalinan pertama kali) dan dapat berlangsung lebih cepat pada multigravida (persalinan > 1 kali)
Tahapan kedua (kala 2, Kala Pengeluaran) :
Kala 2 adalah kala pengeluaran. Apabila pembukaan Ibu sudah lengkap (10 cm atau 10 jari) maka masuklah ke dalam fase mengedan. Teknik mengedan yang baik adalah kedua tangan mengait lutut dan mengedan hanya dilakukan bila kontraksi atau mulas datang. Kontraksi akan datang setiap 2-3 menit. Tutup mulut Ibu dan mulailah mengedan panjang dan kuat. Hentikan mengedan apabila kontraksi berhenti. Pada primigravida, kala 2 berlangsung selama 1 – 1,5 jam, dan pada multigravida berlangsung selama ½ jam.
Pada akhir tahapan ini dokter mungkin melakukan episiotomi (terutama untuk persalinan pertama) untuk melebarkan jalan lahir (apabila diperlukan). Janin Ibu akan melihat dunia pertama kalinya pada tahapan ini.
Tahapan ketiga (Kala 3, Kala Pengeluaran Plasenta) :
Setelah bayi dilahirkan, antara 6 – 15 menit plasenta atau ari-ari akan dilahirkan. Umumnya kala ini berlangsung cepat, tidak nyeri, dan tanpa masalah.

Tahapan keempat (Kala 4)

Tahapan ini adalah tahapan observasi atau pengawasan perdarahan dan baik atau tidaknya kontraksi rahim selama kurang lebih satu jam. Tahapan ini penting terutama bagi Ibu yang memiliki risiko perdarahan pasca melahirkan (Haemoragic Post Partum).